Pengalaman Menerbitkan Buku (Bu Siska)
Narasumber:
Nama : SISKA DISTIANA
Tempat, Tanggal Lahir :
Klaten, 12
Desember 1985
Usia :
34 tahun
Aktivitas
rutin : 1. Fulltime
Mother
2. C ontent Writer
3. Copy Writer
4. Ghost Writer
5. Freelance Editor
Pengalaman :
Mengedit 11 buku.
Dalam usia yang masih tergolong muda (muda dari saya), Bu Siska sangat banyak memiliki pengalaman yang layak untuk ditiru. Kebetulan saya juga sangat menyukai tulisan genre non fiksi. Jadi materi malam ini sangat menarik dan bermanfaat buat saya pribadi.
Bu
Siska menjelaskan apa saja tulisan yang termasuk dalam non fiksi, yaitu:
ü
Esai
ü
Karya
Informatif
ü
Berita
ü
Catatan
Perjalanan
ü
Best
Practice
ü
Feature
ü
Artikel
Informatif
Bu
Siska juga menguraikan langkah awal yang
beliau lakukan jika mau menulis.
Langkahnya adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikirannya.
Misalnya kalau mau menulis tentang virus corona, maka semua yang
dipikirkan tentang corona ditulis dulu. Biasanya beliau menggunakan mind
mapping sederhana.
Hal ini dilakukan agar ketika menulis tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang terlewatkan.
Kemudian menurut beliau, setelah semua isi pikiran dikeluarkan, lalu
disusun, mana yang akan diletakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.Setelah
semua selesai ditulis, Bu Siska mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit
dengan tujuan untuk mengistirahatkan otak.
Kemudian, baca lagi tulisan tadi. Biasanya setelah otak lebih jernih,
maka akan lebih teliti saat membaca ulang. Jika ada salah ketik, atau letak
yang tidak pas, bisa diperbaiki. Saat inilah dilakukan "self editing"
atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa direvisi
terlebih dahulu.
Setelah semua dirasa beres, baru diserahkan ke penerbit.
Bu Siska juga menyampaikan
berdasarkan pertanyaan salah satu Guru, yaitu bagaimana menulis berita yang
baik. Menurut Bu Siska, penuhi dulu semua unsur berita 5 W + 1 H.
Unsur berita dimaksud adalah:
v Who
v What
v When
v Where
v Why
v How
- sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.
- ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.
- faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati.
- kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca, saya selalu percaya itu.
Masih banyak penjelasan Bu
Siska yang makin membuat saya tertarik untuk terus menekuni menulis karya non
fiksi. Saya akan mencoba mempraktikkan menulis semua jenis non fiksi seperti
yang sudah diuraikan oleh Bu Siska.
Salam Motivasi
Palangka Raya, 20-6-2020
Katmie
Komentar
Posting Komentar
Palus Wei (silakan koment)