PELURU SEMANGAT DARI BU TERE

RESUME ke-8

 


Bersama narasumber: 

Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD

Tempat/ tgl. lahir : Kuningan, 13 September 1984

Instansi ; SDN Waihibur – Kab. Sumba Tengah NTT

 

Rabu, 17 Juni 2020, narasumber yang menyajikan pengalaman terbaiknya adalah Bu Tere.

Ketika membaca biodatanya saya sangat kagum dengan narasumber malam ini.

Begitu banyak prestasi akademik yang dicapainya.

Kemudian saya menyimak cerita beliau mulai dari awalnya menulis resume.

Awalnya Bu Tere mencoba mengimitasi gaya menulis resume dari  beberapa orang, namun merasa kaku dan ide-ide tidak bisa mengalir dengan lancar. 

Setelah materi berjalan beberapa kali, dan sesuai anjuran Om Jay untuk melakukan blog walking, Bu Tere pun mulai menemukan style sendiri dalam menulis resume. Berawal dari situlah akhirnya Bu Tere merasa lebih percaya diri saat menulis resume.

Hal yang menjadi kebanggaan baginya sebagai blogger pemula adalah ketika resume yang di buat diposting di blog. Kemudian dibaca oleh orang lain bahkan diberikan komentar.

Saat itu Bu Tere tertarik utk memasang gadget statistik di laman blognya, sehingga bisa memantau trafik pengunjung blog. 

Inilah resume yg paling banyak viewernya yaitu 720 orang, (https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html?m=1).

Bu Tere juga menceritakan pengalamannya yang unik dan menarik ketika mengikuti kegiatan belajar menulis bersama Om Jay. Salah satunya begini, suatu saat salah satu narasumber yaitu  Ibu Lilis Sutikno, (beliau adalah guru PPKn di salah satu SMA di Kab. Kupang NTT), memberikan tantangan untuk lomba menulis resume dengan cepat.

Bagi yg tercepat, maka akan mendpatkan hadiah dari narasumber. Tetapi waktu itu kondisi di daerah Bu Tere sedang mati lampu. Bu Tere berjuang untuk bisa terus menulis resume sampai akhirnya resume selesai pukul 01.00 Wita. Bu Tere langsung membagikannya di laman FB Ibu Lilis. Keesokan harinya narasumber menghubungi Bu Tere dan menyatakan masuk dalam 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku. 

Bu Tere  sangat senang, karena bisa membuktikan bisa  menulis resume dengan cepat dan narasumber juga suka dengan tulisan resumenya.

Setelah pengalaman itu, akhirnya motivasi menulis Bu Tere pun bertambah dengan target motivasi untuk berprestasi.

Memang banyak motivasi untuk menulis, tapi bagi Bu Tere motivasi menulis ada 2 yaitu untuk berbagi/ sharing dan untuk mencapai berprestasi.

Menurut Bu Tere, motivasi merupakan faktor penting dalam menjaga konsistensi menulis dalam blog (Ngeblog). Motivasi tersebut ada dua yaitu motivasi dari hasil nge-blog dan targaet nge-blog ( kita harus berkomitmen dengan diri sendiri, kapan harus menulis dengan menentukan target waktu misal setiap 1 hari /1 minggu sekali ).

 

Hindari motivasi yang beorientasi pada hasil, karena jika kita tak kunjung mendapatkan hasilnya maka kekecewaan akn muncul dan membuat kita malas ngeblog.

Kurangnya ide dalam menulis adalah penghambat aktivitas menulis kita.

Kunci menulis yang paling mudah adalah dimulai dari menulis pengalaman/aktivitas kita sehari-hari baik dirumah maupun diluar rumah.

Jangan takut tulisan kita tidak dilihat ataupun tidak menarik perhatian orang lain.

Menulislah tanpa beban, seolah kita mencurahkan isi hati kita, ungkap Bu Tere.

 Satu lagi kiat yang dibagikan oleh Bu Tere yaitu cara jitu supay blog kita populer :

1.      Tulislah blog dengan tema yang jarang orang lain tulis.

2.      Bergabung deng blog webmaster.

3.      Bergaul dengan para bloger, melalui komunitas.

4.      Share link blog kita ke berbagai media sosial.

 Dalam menulis buku, langkah awal yang harus kita lakukan adalah menentukan tema/topik tulisan yang akan kita jadikan buku. Tujuannya adalah agar alurnya tidak melenceng, dan pembaca lebih mudah memahami isi tulisan kita.

Begitu juga tulisan di blog yang akan kita bukukan, juga harus satu tema.

Resume yang dibuat Bu Tere ada yg mendapat hadiah atau penghargaan yaitu :

ü     Resume tercepat : https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1

ü     Resume terbaik : http://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html

ü  Tulisan terbaik dan inspiratif : https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari-kartini-dan-ukirlah-sejarah-karyamu.html?m=1

 

Kemudian dalam salah satu pengalaman yang dibagi malam ini adalah, untuk dapat menulis buku yang berkualitas, kita memerlukan strategi 4 R  yaitu :

1)   Renjana, yaitu bentuk terjemahan kata “Passion” dalam Bahasa Indonesia. Passion adalah sesuatu yang sangat menarik untuk kita, sesuatu yang menjadi pemikiran kita, dan jika kita melakukannya, maka kita akan merasa mudah, nyaman, dan menyenangkan.  

Dalam menulis harus diawali dengan Renjana, karena ketika menulis didasari oleh  Renjana, maka tulisan itu akan cepat selesai dan hasilnya pun berkualitas.

Sebagai contoh, jika Anda senang membaca novel, maka tulislah novel sebagai jenis cerita fiksi, namun jika Anda senang dengan data-data hasil penelitian, maka tulislah  jenis cerita non fiksi.

2)   Rutin, yaitu seringkali disampaikan bahwa penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Oleh karena itu, seorang penulis yang baik juga harus rutin membaca selain rutin menulis. Karena dengan rutin membaca, akan menarik minat  dan motivasi kita untuk menulis. Logikanya, ketika kita banyak membaca, maka kantong-kantong pikiran kita akan menjadi penuh dan menuntut untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini sebaiknya seorang penulis menentukan genre bacaan dengan genre tulisannya agar lebih menghemat waktu dan energi dalam menulis. Banyak orang yang akhirnya terjebak dengan kata rutinitas.

3)   Review, artinya proses terpanjang dari rangkaian menulis dan menerbitkan buku adalah Review. Banyak penulis pemula merasa kurang percaya diri dengan tulisannya, dan cenderung ingin menjadikan tulisannya sebagai sebuah tulisan yang sempurna. Sehingga pada saat menulis, dia juga sekaligus mereview tulisannya. Namun, celakanya, tulisan itu tidak pernah selesai karena sebagai penulis, dia juga menjadi editor naskahnya.  Itulah dosa penulis pemula yang sering dilakukan dan menjadi penyebab gagalnya penulis pemula menerbitkan buku. Sebenarnya tahap editing tidak bisa digabungkan secara sekaligus dalam tahap menulis buku, namun dilakukan pada tahap review. Review juga penting dilakukan untuk melihat market kita. Market maksudnya adalah audience atau sasaran buku yang kita tulis.

4)   Ruang bagi pembaca, maksudnya adalah ketika melakukan review, libatkan pembaca dari buku yang kita tuju. Sebagai penulis, kita tidak bisa mengambil peran sebagai pereview juga, karena pasti hasilnya akan menjurus pada subyektivitas. Jika kita menulis buku untuk anak-anak, maka libatkan anak – anak yang ada di sekitar kita atau di mana pun sebagai pereview. Hal yang penting untuk dipahami oleh penulis dalam tahap review melalui ruang bagi pembaca adalah, jangan mengharap akan mendapatkan feedback yang positif, melainkan mintalah mereka untuk memberikan koreksi atau saran terhadap buku tersebut (feedback negatif). Mintalah mereka mengungkapkan apa yang harus diperbaiki dari buku tersebut, apa yang tidak mereka sukai, apa yang sulit bagi mereka, dan bagian mana yang tidak menarik dari buku tersebut. Sehingga dari sana, kita akan dapat mengetahui kelemahan buku itu dan memperbaikinya. Bagi seorang penulis, kehadiran pembaca adalah hal yang penting, oleh karen itu, penulis juga harus berperan dalam mempromosikan tulisannya, misalnya melalui postingan di media sosial dan melibatkan orang – orang yang ada di sekitar kita untuk mereview, misalnya keluarga dan kolega kita.

 

Keempat hal tersebut menurut saya (pembuat resume), sangat komplit menjelaskan modal yang harus penulis sediakan agar mendapatkan hasil buku yang berkualitas.

Selanjutnya Bu Tere menyampaikan hal berikut : ternyata benar yang dikatakan oleh Om Jay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya". Bu Tere sudah merasakan manfaatnya menulis setiap hari.

 Keajaiban itu datang ketika beliau adan peserta yang lain menyimak materi dari Prof. Richardus Eko Indrajit. Di tengah-tengah penyampaian materi, beliau menantang untuk menulis buku dalam waktu seminggu. Bu Tere termasuk satu dari sekitar 21 peserta yg menjawab tantangan itu.

 Setelah melewati proses bimbingan dari Prof. Richardus Eko Indrajit juga penguatan dari Om Jay, buku karya Bu Tere yang berkolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar,” dinyatakan diterima dan dierbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit mayor.

Mengakhiri sajian pengalamannya, Bu Tere memberikan 9 tips yang sangat berharga, yaitu:

1.      Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat.

2.      Menulis resume sesuai dgn gaya menulis kita sendiri. Just be your self.

3.      Tangkap point penting materi dr narasumber, modifikasi dgn kalimat sendiri.

4.      Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume.

5.      Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur tulisan.

6.      Tulislah resume dengan sepenuh hati dengan melakukan 5 M berikut:

·         Menentukan judul resume yg wow

·         Mencari referensi terkait topik

·         Merancang "pasar" resume dan melakukan strategi promosi

·         Merancang tampilan/ visual resume dgn menambahkan gambar atau video.

·         Melakukan editing sederhana (PUEBI)

7. Cari informasi terkait narasumber yg akan kita tulis materinya melalui resume.

8. Gunakan aplikasi atau alat - alat lain yg mendukung kita dalam menulis resume.

9. Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.

 

Pengalaman yang Bu Tere bagikan malam ini semakin membuat saya termotivasi untuk mengikuti jejak beliau dalam kesetiaan menulis. Saya juga sangat suka dengan statement beliau yang menyatakan bahwa tujuan menulis ada 2 yaitu berbagi dan mencapai prestasi.

Karena menurut saya, prestasi harus diraih karena itulah “peluru” yang akan menghujam semangat berkarya dalam tulisan.

Saya juga sangat yakin akan keajaiban dari hasil sebuah karya. Oleh karena itu saya juga akan selalu belajar, belajar dan belajar.

#Terima kasih untuk pengalaman dan tipsnya Bu Tere.

 

Palangka Raya, 17 Juni 2020

Katmie


Komentar

  1. Selamat pagi Palangkaraya, mantap resumenya Bu, salam Literasi

    BalasHapus
  2. Di simpelkan lgi dikit..udh mntpp..

    BalasHapus
  3. Gpp..bun..kita sama2 masih belajar.. Semangat... Salam literasi.. Jgn lupa berkunjung....

    BalasHapus

Posting Komentar

Palus Wei (silakan koment)

Postingan populer dari blog ini

GOHONG RAWAI JAKATAN RAYA (TUMBANG JUTUH)

AMUNISI MOTIVASI DARI PAK DEDI