Tips Guru Tetap Optimis di Masa New Normal


Setelah keluarnya kebijakan pemerintah tentang masa "New Normal," tidak dapat dipungkiri banyak tanggapan antara pro dan kontra di masyarakat. Apalagi bagi orang tua yang masih merasa belum yakin akan kondisi saat ini. 

Sebagian besar orang tua cemas akan anaknya jika nanti tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tidak lama kemudian kembali keluar kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan yang menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan oleh daerah yang tergolong zona hijau. Untuk daerah zona merah, tetap melanjutkan pembelajaran daring.

Bagaimana dengan guru? Apakah siap menghadapi kondisi pembelajaran dalam masa "New Normal" ini?
Lalu, bagaimana dengan siswa? Mampukah mereka mengikutinya?
Apakah nantinya pembelajaran dalam masa "new normal" ini bisa diterima siswa?
Bagaimana guru tahu kalau tujuan pembelajaran akan tercapai?
Masih banyak lagi pertanyaan yang pasti berkecamuk di benak para pendidik Indonesia.

Berikut penulis mencoba memberikan 3 tips agar guru-guru tetap optimis di saat menghadapi "New Normal." Pertama adalah, susunlah rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi saat ini, tetapi tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Buatlah lembar kerja yang akan memudahkan siswa untuk mengikuti materi. Lembar kerja berisi langkah-langkah yang harus diikuti dan upayakan mengutamakan ketrampilan siswa.

Kedua, berikan jaminan dan yakinkan siswa bahwa mereka mampu mengikuti pembelajaran di masa "New normal' ini. Buatlah siswa merasa nyaman dan tertarik dengan setiap materi yang disajikan. Jika tempat Bapak, Ibu guru termasuk zona hijau, yang mengharuskan tatap muka, maka tetaplah mengikuti protokol kesehatan. Buatlah model pembelajaran yang membuat siswa tertantang. Misalnya model pembelajaran "Project Based Learning" atau PBL.

Ketiga,segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita semuanya tergantung pada cara berpikir (mindset).
Jika guru selalu memikirkan hal yang susah, maka jadinya selalu sulit. Jika guru malas memikirkan untuk berinovasi, maka yang ada hanyalah kebosanan. Oleh karena itu, masa "New Normal" merupakan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan potensinya. 

Buka hati, buka diri, agar bisa berkreasi dalam pembelajaran. Berikan juga motivasi bagi orang lain, itu pasti akan menyenangkan. Sehingga perasaan dan pikiran akan selalu optimis dalam mengahadapi masalah. Guru harus siap dalam kondisi apapun yang ada di sekelilingnya. Layaknya guru berada dalam ruang kelas menghadapi sekitar 30 orang anak. Berarti siap dengan 30 kondisi atau masalah.

Jadi intinya adalah, membuat kegiatan pembelajaran yang menekankan pada ketrampilan siswa, kembangkan model pembelajaran yang menarik dan siap mengembangkan potensi dengan berinovasi dan berkreasi.

Akhirnya penulis mau sampaikan, optimis guru adalah semangat siswa.
Pesimisnya guru, artinya kehancuran mental siswa.
Mari hadapi masa "New Normal" dengan pikiran jernih dan tetap taat pada aturan kesehatan.

Salam Motivasi
Palangka Raya, 22 Juni 2020
Katmie









Komentar

  1. Keren

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/06/3-manfaat-dari-kegiatan-grup-belajar.html

    BalasHapus
  2. Semangat membangun optimisme yang luar biasa...

    Mampir juga mumpung serumpun judulnya
    http://maseko1275.blogspot.com/2020/06/tigacara-guru-tetap-optimis-di-masa-new.html

    BalasHapus
  3. Keren sekali...di tunggu tulisan selanjut nya bu..semangat🤗🤗

    BalasHapus

Posting Komentar

Palus Wei (silakan koment)

Postingan populer dari blog ini

GOHONG RAWAI JAKATAN RAYA (TUMBANG JUTUH)

PELURU SEMANGAT DARI BU TERE

AMUNISI MOTIVASI DARI PAK DEDI