SUNGAI RUNGAN-MANUHING



Masih terbayang dalam ingatan, saat-saat di mana melihat pemandangan sungai seperti dalam gambar ini. Gambar ini memang sudah sangat lama, tapi tak akan pernah dilupakan.
Apa yang sedang berlangsung dalam gambar ini, pernah membuat sebagian besar masyarakat Rungan-Manuhing (Kabupaten Gunung Mas-Kalimantan Tengah) setidaknya merasakan hidup yang "cukup" bahkan ada yang mampu menikmati "kelebihannya."

Tiba-tiba, masa itu terjadi, harga jualnya sangat menghentak jiwa.
Semua tertegun, bingung, cemas bahkan sangat khawatir.
Hempasan harga jualnya membuat banyak yang terpuruk.
Tidak hanya pengepul/ pengusahanya yang merasakan, tetapi yang paling tersiksa adalah masyarakat kecil sebagai pekerja.

Lambat laun, pemilik lahan yang dulunya memiliki puluhan hektar, sedikit demi sedikit  mulai menjual kebunnya. Sangat terpaksa dan membuat banyak hati bersedih.

Entah kapan kita bisa melihat pemandangan yang seperti ini lagi.
Pemandangan yang selalu mengingatkan dari mana asal usul kita.

Gambar ini sebagai saksi bisu, bukti bahwa "benda" yang sedang dihanyutkan ini pernah membuat anak-anak kampung Rungan Manuhing bisa melanjutkan pendidikannya.

Selalu terngiang di telinga ketika anak-anak berteriak : "bau...! bau...!"
Kemudian orang tua akan menjawab bangga : "itu bau duit, Nak."

Sekarang banyak yang sudah sukses menggapai cita-citanya.
Tinggal menunggu apa yang akan dilakukan untuk kampung halaman agar bisa berjaya seperti dulu lagi.

Foto: dokumen pribadi


TERIMA KASIH ALAMKU SUNGAI RUNGAN
SEMOGA SUATU SAAT KAMI GENERASIMU KEMBALI 
UNTUK MEMBANGUN KEINDAHAN DAN KESEJAHTERAAN
YANG PERNAH KAMI NIKMATI
------------------------------------------------------------------------------------

  
    Tabe Kahanjak,

         Katmie

(are tarima kasih akan Mina, Mama, Pahari samandiai, ije jadi manenga pendapat atawa sekadar mambasa auh tuh)






Komentar

  1. Perlu peran aktip pemerintah daerah dan pengusaha karet lokal untuk saling bersinergi dlm upaya mencari cara tepat untuk dapat mengembalikan potensi usaha karet ini menjadi pavorit perekonomian di rungan manuhing Kab. Gunung Mas seperti rungan manuhing pada masa lalu, entah itu berbentuk kerjasama dgn pengusaha luar ataupun didalam negeri sendiri. Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pendapatnya, harapan para generasi RUMA, ada yang siap menggerakkan warganya untuk bersatu hati, membangun kembali keindahan dan kesejahteraan yang sempat runtuh, GBU

      Hapus
  2. Mantap kanda mengenang dan mengingat kembali masa kejayaan RUMA dengan komidi andalan Getah Slap/Karet, semoga generasi selanjutnya dapat memujudkan kembali kejayaan masa lalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin...mari kita bersama berjuang untuk kejayaan kembali sungai Rungan Manuhing, terima kasih

      Hapus
  3. Mantap kanda mengenang dan mengingat kembali masa kejayaan RUMA dengan komidi andalan Getah Slap/Karet, semoga generasi selanjutnya dapat memujudkan kembali kejayaan masa lalu.

    BalasHapus
  4. Amun intu rungan tuh memang are penggemar usaha mantat Gita / karet bahkan sampai metuh tuh pun tatap tege je masih mantat awi memang jatun usaha je beken walau pun Rega jadi dia bersahabat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoh memang, dari pada dia kuman, lepah akan pilin behas ih, mudahan tege katika tau berubah (terima kasih koment a) tabe

      Hapus
  5. Itu kenangan lama masa masa masyarakat RUMA berjaya, sekarang telah kembali miskin di tambah lagi lokasi kebun karet kebun rotan dll banyak sudah di sedot

    BalasHapus
    Balasan
    1. itulah fakta yang kita hadapi sekarang, doa harapan, semoga ada generasi yang tergerak hatinya untuk bersama-sama bergandengan tangan memulihkan kembali kondisi warga RUMA, Amin (terima kasih sudah koment)

      Hapus

Posting Komentar

Palus Wei (silakan koment)

Postingan populer dari blog ini

GOHONG RAWAI JAKATAN RAYA (TUMBANG JUTUH)

PELURU SEMANGAT DARI BU TERE

AMUNISI MOTIVASI DARI PAK DEDI